Fariz Rustam Munaf atau yang lebih dikenal dengan nama Fariz RM. Lahir di Jakarta, 5 Januari 1959, dari keluarga pemusik, Ayahnya adalah seorang penyanyi di RRI Jakarta, sedangkan ibunya adalah seorang pelatih piano. Sejak kecil ia telah diperkenalkan kepada dunia musik. Fariz belajar piano pada Sunarto Sunaryo dan Prof. Charlotte Sutrisno JP.
Sejak awal bergelut di dunia musik , Fariz memilih memainkan musik apa saja tanpa sekat genre sedikitpun.Fariz bermain genre pop,R&B,soul funk,blues,rock bahkan jazz sekalipun. Dengan pergaulan musik yang luas ,mulai dari Jakarta hingga Bandung.justru membentuk sosok Fariz RM menjadi lebih open minded terhadap genre/subgenre musik apapun.
Pada paruh dasawarsa 70an,khazanah musik pop Indonesia diramaikan dengan menyeruakknya fenomena musik yang berasal dari komunitas musik di sekitar wilayah Pegangsaan,Menteng Jakarta Pusat Markas kelompok rock Gipsy yang terdiri atas Keenan Nasution ,Oding Nasution,Christian Rahadi ,Roni Harahap dan Abadi Soesman dan juga tempat berkumpulnya para musisi seperti Guruh Soekarno Putera, Eros Djarot, Chrisye, Yockie Soerjoprajogo, Berlian Hutauruk, Harry Sabar, Bahkan Group Legendaris God Bless Era 1974 bermarkas di situ.
Di Jakarta, Fariz yang dulu tinggal di kawasan Jalan Maluku, Menteng kerap nongkrong di Jalan Pegangsaan Barat No.12 A, Menteng, rumah kediaman Keenan Nasution, penabuh drum Gipsy dan juga God Bless.
Di rumah yang kini telah berubah menjadi apartemen mewah itu dulu adalah tempat nongkrong anak band serta para simpatisannya. Fariz yang saat itu duduk di bangku SMP seusai pulang sekolah pasti tidak langsung pulang ke rumahnya melainkan mampir ke Jalan Pegangsaan.Masih menggunakan seragam sekolah. Bercelana pendek terus gebuk-gebuk set drum dan ngeband bareng Oding dan Debby Nasution.Semangat menciptakan karya sendiri dalam bingkai syair-syair berbahasa Indonesia memang tengah membara diantara para pemusik yang hampir setiap hari bergerombol dan berdiskusi di teras atau ruang tamu.
Tahun 1977 Keenan Nasution meminta lagu karya Fariz “Cakrawala Senja” untuk dimasukkan ke album solo perdananya, Di Batas Angan Angan (1978).
Bahkan Chrisye kemudian mengajak Fariz RM yang saat itu duduk di bangku SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta untuk bermain drums di album fenomenal Badai Pasti Berlalu. Jika kita bertanya soal ikhwal terjunnya Fariz ke dunia musik secara profesional maka pastilah dia akan menyebut nama Keenan dan Chrisye, dua pemusik Gipsy yang kediamannya hanya dibatasi tembok di bilangan Pegangsaan itu sebagai biang keladinya.
Komunitas musik lainnya yang disambangi Fariz adalah Paris Van Java alias Bandung. ( Bersambung )
Sumber :Rumah Musik Denny Sakrie
Rembugan konten ini sebanyak post