Hingga hari ini Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur kembali mengidentifikasi tujuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK-LQP, ada 7 (tujuh) jenazah yang berhasil teridentifikasi yang semuanya ber jenis kelamin laki-laki, sehingga jumlah penumpang yang berhasil diidentifikasi berjumlah 51 penumpang, terdiri dari 40 penumpang laki-laki dan 11 perempuan.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengungkapkan, analisis terhadap flight data recorder (FDR) menunjukkan bahwa terdapat kerusakan penunjuk kecepatan (air speed indicator) pada empat penerbangan terakhir Lion Air JT-610. Pesawat registrasi PK-LQP ini dinyatakan jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018). Menurut invesitigasi KNKT, pada penerbangan dari Denpasar ke Jakarta, tercatat adanya perbedaan angle of attack (AOA) atau indikator penunjuk sikap pesawat terhadap arah aliran udara.
sebelumnya tercatat ada perbedaan sensor AOA pada pilot dan kopilot. Akibatnya, penunjuk kecepatan di pesawat menjadi tidak akurat. “Pada penerbangan dari Denpasar ke Jakarta muncul perbedaan penunjukan AOA, yang mana AOA sebelah kiri berbeda atau lebih 20 derajat dibanding sebelah kanan,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di gedung KNKT, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Kini, sensor AOA yang telah dilepas itu sudah dibawa ke kantor KNKT untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan di pabrik produsen komponen tersebut di Chicago, Amerika Serikat. Sementara itu, Kepala Subkomite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengungkapkan, kerusakan AOA ini merupakan salah satu masalah yang muncul di kokpit. Ini menjadi alasan pendorong KNKT untuk segera menemukan cockpit voice recorder (CVR) pesawat Boeing 737 MAX 8 tersebut.
Terkait strategi pencarian CVR Lion Air, seperti diungkapan Nurcahyo, KNKT tetap menggunakan pinger dan mengerahkan penyelam secara manual untuk menggali lumpur yang menimbun CVR. Namun, karena kemungkinan tertimbun lumpur yang cukup dalam, sinyal “ping” yang didapat sangat lemah.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018). Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten. Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB. Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat.
Discussion about this post